Monday, April 30, 2012

Taman Bekapai

Taman Bekapai, mungkin terdengar aneh di telinga anda, tapi tidak untuk masyarakat Balikpapan. Taman Bekapai adalah taman yang terletak tepat di Jantung Kota Balikpapan. Bentuk dari Taman Bekapai adalah taman kota dengan patung perunggu dan air mancur yang terletak di tengahnya. Di malam hari, taman ini menampakkan kemolekannya. Cahaya lampu kekuningan yang jatuh di air mancur dan patung perunggu memberikan siluete semburan minyak dari bumi, lambang dari sebuah ‘kota minyak’.

Taman Bekapai berada di Jalan Jendral Sudirman, tepatnya di depan Kantor PLN. Taman ini menjadi salah satu aset kota Balikpapan yang harus dijaga kelestariannya, serta kebersihannya. 

Disaat bulan puasa, banyak sekali warga kota minyak yang ngabuburit di taman ini. Pun demikian dengan hari biasa. Khususnya sore hari, taman ini akan selalu ramai pengunjung.

Namanya juga taman kota, anda tidak perlu membayar untuk memasuki areal taman yang lumayan luas ini. 

Tatanan tempat duduk santai dilindungi dengan pohon-pohon palem dan kemudahan mencapai lokasi, karena terletak tepat di ‘Jantung’ Kota Balikpapan, menjadikan taman bekapai sebagai tempat ideal untuk beristirahat sejenak oleh wisatawan disaat anda berkeliling pusat Kota Balikpapan.

Di sekitar area taman, terdapat free wifi yang tersedia selama 24 jam penuh. Bisa dibayangkan bagaimana asyiknya browsing sambil menikmati suasana malam Balikpapan. Jika anda lapar, tepat di depan taman terdapat rentetan gerobak dan warung yang menjajakan es campur, bakso, jagung bakar dll.Jadi, tunggu apalagi. Segera kunjungi dan selamat berwisata.


Sunday, April 29, 2012

Masjid Kubah Emas

Masjid Dian Al Mahri dikenal juga dengan nama Masjid Kubah Emas adalah sebuah masjid yang dibangun di tepi jalan Raya Meruyung-Cinere di Kecamatan Limo, Depok. Masjid ini selain sebagai menjadi tempat ibadah salat bagi umat muslim sehari-hari, kompleks masjid ini juga menjadi kawasan wisata keluarga dan menarik perhatian banyak orang karena kubah-kubahnya yang dibuat dari emas. Selain itu karena luasnya area yang ada dan bebas diakses untuk umum, sehingga tempat ini sering menjadi tujuan liburan keluarga atau hanya sekedar dijadikan tempat beristirahat. 

Masjid ini dibangun oleh Hj. Dian Djuriah Maimun Al Rasyid, pengusaha asal Banten, yang telah membeli tanah ini sejak tahun 1996. Masjid ini mulai dibangun sejak tahun 2001 dan selesai sekitar akhir tahun 2006. Masjid ini dibuka untuk umum pada tanggal 31 Desember 2006, bertepatan dengan Idul Adha yang kedua kalinya pada tahun itu. Dengan luas kawasan 50 hektar, bangunan masjid ini menempati luas area sebesar 60 x 120 meter atau sekitar 8000 meter persegi. Masjid ini sendiri dapat menampung sekitar kurang lebih 20.000 jemaah. Kawasan masjid ini sering disebut sebagai kawasan masjid termegah di Asia Tenggara. 

Masjid Dian Al Mahri memiliki 5 kubah. Satu kubah utama dan 4 kubah kecil. Uniknya, seluruh kubah dilapisi emas setebal 2 sampai 3 milimeter dan mozaik kristal. Bentuk kubah utama menyerupai kubah Taj Mahal. Kubah tersebut memiliki diameter bawah 16 meter, diameter tengah 20 meter, dan tinggi 25 meter. Sementara 4 kubah kecil memiliki diameter bawah 6 meter, tengah 7 meter, dan tinggi 8 meter. Selain itu di dalam masjid ini terdapat lampu gantung yang didatangkan langsung dari Italia seberat 8 ton. 

Selain itu, relief hiasan di atas tempat imam juga terbuat dari emas 18 karat. Begitu juga pagar di lantai dua dan hiasan kaligrafi di langit-langit masjid. Sedangkan mahkota pilar masjid yang berjumlah 168 buah berlapis bahan prado atau sisa emas. 

Secara umum, arsitektur masjid mengikuti tipologi arsitektur masjid di Timur Tengah dengan ciri kubah, minaret (menara), halaman dalam (plaza), dan penggunaan detail atau hiasan dekoratif dengan elemen geometris dan obelisk, untuk memperkuat ciri keislaman para arsitekturnya. Ciri lainnya adalah gerbang masuk berupa portal dan hiasan geometris serta obelisk sebagai ornamen. Halaman dalam berukuran 45 x 57 meter dan mampu menampung 8.000 jemaah. Enam menara (minaret) berbentuk segi enam atau heksagonal, yang melambangkan rukun iman, menjulang setinggi 40 meter. Keenam menara itu dibalut batu granit abu-abu yang diimpor dari Italia dengan ornamen melingkar. Pada puncaknya terdapat kubah berlapis mozaik emas 24 karat. Sedangkan kubahnya mengacu pada bentuk kubah yang banyak digunakan masjid-masjid di Persia dan India. Lima kubah melambangkan rukun Islam, seluruhnya dibalut mozaik berlapis emas 24 karat yang materialnya diimpor dari Italia. 

Pada bagian interiornya, masjid ini menghadirkan pilar-pilar kokoh yang menjulang tinggi guna menciptakan skala ruang yang agung. Ruang masjid didominasi warna monokrom dengan unsur utama warna krem, untuk memberi karakter ruang yang tenang dan hangat. Materialnya terbuat dari bahan marmer yang diimpor dari Turki dan Italia. Di tengah ruang, tergantung lampu yang terbuat dari kuningan berlapis emas seberat 2,7 ton, yang pengerjaannya digarap ahli dari Italia. 

sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Masjid_Dian_Al-Mahri.





Thursday, April 19, 2012

Tugu Identitas Kudus

Tugu Identitas Kudus merupakan salah satu objek wisata yang terletak di Desa Getas Pejaten Kecamatan Jati, kabupaten Kudus, berada di sisi kanan jalan raya Kudus-Semarang dan 1 km dari simpang 7 alun-alun Kudus. Tempat tersebut mempunyai nilai sejarah, karena Tugu Identitas tersebut merupakan tempat pertempuran Pejuang Kudus dalam rangka merebut kemerdekaan.

Tugu tersebut dibangun pada tanggal 25 Mei 1986 dan diresmikan oleh Gubernur Jawa Tengah, H. Ismail pada tanggal 28 September 1987. Bentuk keseluruhan Tugu Identitas Kudus merupakan stylisasi Menara Kudus, yang selama ini telah dinyatakan sebagai bentuk bangunan yang menjadi ciri khas daerah Kudus dan telah menjadi Lambang Daerah Kabupaten Kudus. 

Seluruh Lis (Jawa : pelipit) yang ada pada bangunan Tugu Identitas melambangkan arti perjuangan merebut kemerdekaan RI tanggal 17 – 8 –1945 dan melambangkan arti falsafah serta pandangan hidup bangsa Indonesia, yaitu : 
• Lis di bagian atas tugu : 17 buah 
• Lis di bagian tengah tugu : 8 buah 
• Lis di bagian bawah tugu : 45 buah 
• Lis di bagian atas badan bawah tugu : 5 buah 
• Lis di bagian bawah badan bawah tugu melambangkan kondisi geografis Kabupaten Kudus yang terdiri dari 3 bagian, yaitu : daerah pegunungan, daerah dataran rendah, dan daerah rawa. 
• Altar Tugu berbentuk bulat mengelilingi dasar tugu melambangkan semangat dan kebulatan tekad masyarakat Kudus dalam membangun daerah mencapai tujuan terwujudnya cita-cita Proklamasi 17 – 8 – 1945 berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. 

Tinggi Tugu Identitas adalah 27 meter, perpaduan angka 2 dan 7 yang berjumlah 9 (sembilan); melambangkan Wali Songo (Wali Sembilan); yang 2 (dua) diantaranya berada di Kudus, yaitu Sunan Muria dan Sunan Kudus. 

Anda bisa naik Menara Identitas Kudus melalui tangga di dalam menara yang menghantarkan anda ke puncak menara untuk melihat pemandangan Kabupaten Kudus dari atas menara. Selain itu di lantai pertama Menara Identitas Kudus terdapat museum Kabupaten Kudus. Anda juga bisa bermain main di taman sekitar Menara Identitas Kudus. 

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More